SYARAT SAH SHALAT
By pelita nuramini - Maret 24, 2019
Syarat Sah Shalat
Syarat Sah Shalat yaitu suatu syarat yang menyebabkan sahnya shalat seseorang. Dalam hal ini, asal semua syaratnya terpenuhi, maka shalatnya sah. Sedangkan masalah shalat kita diterima atau tidak itu urusan Allah. Sebab, ada sebagian orang yang terlalu fanatik dan mempermasalahkan dengan syarat sah shalat ini, sehingga yang terjadi pada dirinya adalah was-was tidak diterimanya shalat.Oleh sebab itu, asal syarat sah shalat dan rukun shalat terpenuhi, maka shalatnya sah. Masalah shalat kita diterima atau tidak itu urusan Allah saja. Berikut adalah syarat sah shalat :
- Beragama Islam
- Sudah Aqil Baligh
- Suci dari dua hadats (Hadats Besar dan Hadats Kecil)
- Suci dari najis, baik itu badan, pakaian dan tempat yang digunakan untuk sholat.
- Menutup aurat, (Aurat laki laki: Pusar sampai dengan lutut, wanita: Seluruh anggota tubuh kecuali wajah dan telapak tangan)
- Telah masuk waktu sholat sesuai dengan ketentuan waktu masing-masing.
- Menghadap kearah kiblat.
- Mengetahui mana yang rukun dan mana yang sunnah shalat.
Rukun Shalat
Rukun Shalat adalah suatu bagian dari shalat yang dengan itu menjadikan shalat tersebut sah. Dan sebaliknya, jika ada rukun shalat yang kurang maka menjadikan shalat tersebut tidak sah. Berikut adalah rukun shalat :- Niat
- Takbirotul Ihram
- Berdiri tegak bagi yang mampu (Dalam Sholat fardhu). Diperbolehkan duduk atau berbaring bagi yang sedang sakit.
- Membaca surat Al-Fatihah pada tiap rakaat
- Ruku’ dengan Thuma’ninah
- I’tidal dengan Thuma’ninah
- Sujud dua kali dengan Thuma’ninah
- Duduk diantara dua sujud dengan Thuma’ninah
- Duduk Tsyahud akhir dengan Thuma’ninah
- Membaca Tasyahud akhir dengan Thuma’ninah
- Membaca sholawat kepada Nabi pada Tasyahud akhir
- Mengucapkan salam yang pertama
- Tertib, maksudnya yaitu melakukan semua rukun shalat tadi dengan tertib dan runtut.
Sesuatu yang Membatalkan Sholat
Sholat menjadi batal atau tidak sah apabila salah satu rukun atau syaratnya tidak terpenuhi atau ditinggalkan dengan sengaja. Selain itu, sholat juga menjadi batal dengan sebab dibawah ini:- Berhadats, yaitu hilangnya sifat toharoh dalam diri kita. Dalam artian kalau wudhu kita batal maka sholatnya juga ikut batal.
- Terkena najis yang tidak dimaafkan. Najis yang dimaafkan contohnya adalah darah dari bekas luka kita yang keluar dengan sendirinya dan tidak terkena pakaian kita, atau najisnya dari darah nyamuk yang sangat sedikit.
- Mengeluarkan kata-kata dengan sengaja selain bacaan sholat, meskipun itu satu huruf yang memiliki pengertian
- Terbukanya aurat
- Merubah niat, misalnya dalam hati ada niatan ingin memutus sholatnya
- Makan atau minum meskipun dalam jumlah yang sangat sedikit, contoh dalam hal ini misalnya ada sisa makanan dalam gusi kemudian dengan sengaja menelannya, jika demikian maka sholatnya batal
- Bergerak tiga kali secara berturut-turut,
- Membelekangi arah kiblat
- Menambah rukun sholat yang bersifat gerakan, misalnya menambahi ruku’ atau sujud
- Tertawa terbahak-bahak
- Mendahului gerakan/rukun Imam lebih dari dua gerakan
- Murtad (Keluar dari agama Islam)
Sunnah Dalam Sholat
Dalam sholat, ada bagian-bagian dalam sholat yang memiliki hukum wajib (rukun) dan sunnah. Sunnah dalam sholat sendiri ada dua, yaitu sunnah Ab’adl dan sunnah Hai’at.Sunnah Ab’adl
- Membaca tasyahud/tahiyyat awal
- Membaca sholawat atas nabi pada tasyahud/tahiyyat awal
- Membaca sholawat atas keluarga nabi pada tasyahud/tahiyyat akhir
- Membaca doa qunut pada rokaat kedua sholat subuh, sholat witr pada pertengahan bulan Ramadhan sampai akhir bulan Ramadhan
Sunnah Hai’at
- Mengangkat kedua tangan saat takbirotul ihrom, ketika akan ruku’, ketika bangun dari ruku’, dan ketika akan berdiri setelah tasyahud/tahiyyat awal.
- Meletakkan telapak tangan kanan diatas pergelangan tangan kiri ketika berdiri bersedakep setelah takbirotul ihrom.
- Membaca doa iftitah setelah takbirotul ihrom.
- Membaca ta’awudz ketika hendak membaca surat al fatihah.
- Membaca Aaamiin setelah selesai membaca surat Al Fatihah.
- Membaca surat dari Al Qur’an pada rokaat pertama dan kedua setelah selesai membaca surat Al Fatihah.
- Mengeraskan bacaan surat Al Fatihah dan surat pada rokaat pertama dan kedua pada sholat Maghrib, Isya’ dan Subuh.
- Membaca takbir saat perpindahan rukun/gerakan sholat.
- Membaca tasbih ketika ruku’ dan sujud.
- Membaca “Sami’allaahu liman hamidah” ketika bangun dari ruku’, dan membaca “Robbanaa lakalhamdu . . . ketika i’tidal.
- Meletakkan telapak tangan diatas paha ketika duduk tasyahud awal dan akhir.
- Duduk iftirosy pada semua duduk dalam sholat.
- Duduk tawarruk (duduk bersimpuh) pada saat tasyahud akhir.
- Membaca salam yang kedua.
- Memalingkan muka ke kanan dan ke kiri pada masing-masing waktu membaca salam yang pertama dan kedua.
0 komentar