Teknologi TCP/IP
By pelita nuramini - Mei 13, 2018
A.
TCP/IP merupakan gabungan dari protokol TCP
dan IP sebagai sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer
lain di dalam jaringan internet yang akan memastikan pengiriman
data sampai ke alamat yang dituju. TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka
yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang
digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan
skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang
mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan
satu sama lainnya di Internet.
1.
Protocol ini terdiri atas 2, yaitu:
a.
TCP(Transmission Control Protocol).
b.
IP (Internet Protocol). Pada saat ini, alamat IP terdiri atas
2 versi yaitu IP versi 4 (IPv4) dan IP versi 6 (IPv6).
2. Macam – macam Layer TCP/IP ,
yaitu :
a.
Layer 1: Network
interface.
Sama halnya dengan layer Data link dan Physical layer
Pada OSI yang mengurusi banyak hal yang berhubungan dengan prosedur mekanis dan
elektris dalam transmisi bit-bit.
b.
Layer 2: Internet.
Berfungsi untuk memberikan layanan dasar pengantaran
data. salah satu protokol yang bekerja pada layer ini adlah IP (internet
protokol) yang diantaranya berfungsi:
·
Mentransfer
data dari Network access layer ke transport layer dan sebaliknya.
·
Menangani
datagaram termasuk fragmentasi dan defragmentasi/
·
Menangani
skema pengalamatan yang diguankan dalam pertukaran data dan menangani proses
routing
c.
Layer 3: Transport.
Sama seperti pada model protokol OSI yaitu berfungsi
menghubungkan antara aplication layer dan internet layer contohnya : UDP, TCP,
SNMP (apliccation) menggunakan UDP, Telnet, FTP, SMTP (apliccation) menggunakan
TCP
d.
Layer 4: Application.
Seperti gabungan dari
layer application, presentation dan session pada protokol model OSI,pada model
protokol tcp/ip maka aplikasi yang dibuat dan berhubungan langsung dengan
pemakai akan diletakkan di sini.contohnya : FTP, SMTP, HTTP, SNMP, RPC, DNS,
dll.
3.
Arsitektur TCP/IP.
Arsitektur TCP/IP tidaklah
berbasis model
referensi tujuh lapis OSI, tetapi menggunakan model
referensi DARPA.
Seperti diperlihatkan dalam diagram, TCP/IP merngimplemenasikan arsitektur
berlapis yang terdiri atas empat lapis. Empat lapis ini, dapat dipetakan (meski
tidak secara langsung) terhadap model referensi OSI. Empat lapis ini,
kadang-kadang disebut sebagai DARPA Model, Internet Model,
atau DoD Model.
4. Protokol utama dalam protokol
TCP/IP adalah sebagai berikut:
Bertanggung
jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP.
Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain
Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File
Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP). Protokol-protokol lapisan
aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS
over TCP/IP (NetBT).
Berguna
untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang
bersifat connectionless.
Protokol
dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User
Datagram Protocol (UDP).
Bertanggung
jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol
yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).
Bertanggung
jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang
digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari
teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM)).
5.
Protokol TCP/IP menggunakan dua buah skema pengalamatan yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah komputer dalam sebuah jaringan atau
jaringan dalam sebuah internetwork, yakni sebagai berikut:
a.
Pengalamatan IP.
Yang
berupa alamat logis yang terdiri atas 32-bit (empat oktet berukuran
8-bit) Sebagai contoh, alamat 205.116.008.04 dengan subnet mask 255.255.255.000 kedalam Network
ID 205.116.008.000
dan Host ID 44,
sebuah alamat IP pun dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni Network
Identifier (NetID) yang dapat mengidentifikasikan jaringan lokal dalam
sebuah internetwork dan Host identifier (HostID)
yang dapat mengidentifikasikan host dalam jaringan tersebut.
Kelas IP address
|
IP address
|
Netmask default
|
Kelas A
|
1.0.0.0 – 127.0.0.0
|
255.0.0.0
|
Kelas B
|
128.0.0.0 – 191.255.0.0
|
255.255.0.0
|
Kelas C
|
192.0.0.0 – 223.255.255.0
|
255.255.255.0
|
Kelas D
|
224.0.0.0 – 239.255.255.255
|
|
Kelas E
|
240.0.0.0 – 254.0.0.0
|
Alamat
ini merupakan alamat yang direpresentasikan dalam nama alfanumerik yang diekspresikan dalam bentuk <nama_host>.<nama_domain>, dimana <nama_domain>
mengindentifikasikan jaringan di mana sebuah komputer berada, dan
<nama_host> mengidentifikasikan sebuah komputer dalam jaringan.
Pengalamatan
FQDN digunakan oleh skema penamaan domain Domain Name System (DNS). Sebagai contoh,
alamat FQDN id.wikipedia.org merepresentasikan sebuah host dengan
nama "id" yang
terdapat di dalam domain jaringan "Wikipedia.org". Nama domain Wikipedia.org merupakan second-level
domain yang terdaftar di dalam top-level domain .org, yang terdaftar dalam root DNS, yang
memiliki nama "." (titik). Penggunaan FQDN lebih bersahabat
dan lebih mudah diingat ketimbang dengan menggunakan alamat IP. Akan tetapi, dalam TCP/IP, agar
komunikasi dapat berjalan, FQDN harus diterjemahkan terlebih dahulu (proses
penerjemahan ini disebut sebagai resolusi
nama) ke dalam alamat IP dengan menggunakan server yang
menjalankan DNS, yang disebut dengan Name Server atau dengan
menggunakan berkas hosts(/etc/hosts atau %systemroot
%\system32\drivers\etc\hosts) yang disimpan di dalam mesin yang bersangkutan.
6. Layanan tradisional yang dapat
berjalan di atas protokol TCP/IP:
File
Transfer Protocol (FTP)
memungkinkan pengguna komputer yang satu untuk dapat mengirim ataupun menerima
berkas ke sebuah host di dalam jaringan. Metode otentikasi yang
digunakannya adalah penggunaan nama pengguna (user name) dan password, meskipun banyak juga FTP yang
dapat diakses secara anonim (anonymous), alias tidak berpassword.
b. Remote
login.
Network
terminal Protocol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat
melakukan log in ke dalam suatu komputer di dalam
suatu jaringan secara jarak jauh. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna
menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan
tersebut.
c. Network File System (NFS).
Pelayanan
akses berkas-berkas yang dapat diakses dari jarak jauh yang memungkinkan klien-klien
untuk mengakses berkas pada komputer jaringan, seolah-olah berkas tersebut
disimpan secara lokal.
d. Remote
execution.
Memungkinkan
pengguna komputer untuk menjalankan suatu program tertentu di dalam komputer yang
berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yang terbatas,
sedangkan ia memerlukan sumber yang banyak dalam suatu sistem komputer.
Ada beberapa jenis remote execution, ada yang berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yang dapat dijalankan dalam system komputer yang sama dan ada pula yg menggunakan sistem Remote Procedure Call (RPC), yang memungkinkan program untuk memanggil subrutin yang akan dijalankan di sistem komputer yg berbeda.
Ada beberapa jenis remote execution, ada yang berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yang dapat dijalankan dalam system komputer yang sama dan ada pula yg menggunakan sistem Remote Procedure Call (RPC), yang memungkinkan program untuk memanggil subrutin yang akan dijalankan di sistem komputer yg berbeda.
e. Name
server.
Berguna sebagai
penyimpanan basis data nama host yang digunakan pada Internet
bertujuan untuk menentukan nama host di Internet.
7.
Bentuk arsitektur.
Arsitektur
rangkaian protokol TCP/IP mendifinisikan berbagai cara agar TCP/IP dapat saling
menyesuaikan. Karena TCP/IP merupakan salah satu lapisan protokol Model OSI, berarti bahwa hierarki TCP/IP
merujuk kepada 7 lapisan OSI tersebut. Tiga lapisan teratas biasa dikenal
sebagai "upper level protocol" sedangkan empat lapisan
terbawah dikenal sebagai "lower level protocol". Tiap lapisan
berdiri sendiri tetapi fungsi dari masing-masing lapisan bergantung dari
keberhasilan operasi layer sebelumnya.
Tiap
lapisan bertugas memberikan layanan tertentu pada lapisan diatasnya dan juga
melindungi lapisan diatasnya dari rincian cara pemberian layanan tersebut. Tiap
lapisan harus transparan sehingga modifikasi yang dilakukan atasnya tidak akan
menyebabkan perubahan pada lapisan yang lain. Lapisan menjalankan perannya
dalam pengalihan data dengan mengikuti peraturan yang berlaku untuknya dan
hanya berkomunikasi dengan lapisan yang setingkat. Akibatnya sebuah layer pada
satu sistem tertentu hanya akan berhubungan dengan lapisan yang sama dari
sistem yang lain proses ini dikenal sebagai Peer process.
Dalam
keadaan sebenarnya tidak ada data yang langsung dialihkan antar lapisan yang
sama dari dua sistem yang berbeda. Antara dua lapisan yang berdekatan
terdapat interface (antarmuka), interface ini mendefinisikan operasi dan layanan
yang diberikan olehnya ke lapisan lebih atas. Tiap lapisan harus melaksanakan
sekumpulan fungsi khusus yang dipahami dengan sempurna. Himpunan lapisan dan
protokol dikenal sebagai arsitektur jaringan.
Referensi :
·
Joko Irawan, Adisuryo Wardono, Meningkatkan Kemampuan Jaringan dengan PC
Cloning System, 2006, ISBN 979-763-387-X.
·
https://id.wikipedia.org/wiki/Suit_protokol_internet.
·
https://www.tifkom.net/2015/05/mengenal-tcpip-jaringan-komputer.html
- · http://kriptografijaringan.blogspot.co.id/2016/03/layer-tcpip-beserta-fungsinya.html
0 komentar